Senin, 26 Desember 2016

Diklatsar 8

DISIPLIN

PENDAHULUAN
      Disiplin adalah hal yang mutlak dalam kegiatannya sebagai siswa (anggota PASKIBRA) atau dalam kehidupan sehari-hari, karena tanpa disiplin yang kuat akan merusak sendi kehidupan sebagai siswa (di Paskibra) yang akan membahayakan citra dirinya, sekolah, dan organisasi Paskibra.
DISIPLIN itu mutlak untuk :
Menempati semua aturan siswa (Paskibra) dan semua tugas yang harus dijalankan, juga hal yang kecil dengan tertib dan sempurna.
Menegakkan kehidupan siswa (Paskibra) yang teratur dalam hal yang kecil.

PENGERTIAN
Sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi semua ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab.
Kepatuahan terhadap suatu peraturan.
Mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakekatnya tiada lain dari keikhlasan menyisihkan plihan hati sendiri.
Mengatur kewajiban dan larangan bagi siswa (anggota Paskibra) yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan dikenakan sangsi.
Tanggung jawab dan sikap seseorang dalam menyadari apa yang harus dia lakukan.

TUJUAN
Memberikan landasan dan pedoman dalam sikap dan perilaku hidup.
Menjadikan tata kehidupan organisasi yang tertib dan teratur.
Membentuk anggota Paskibra yang mempunyai tiga kualitas pokok.
Mengembangkan ciri khas Paskibra
Bisa  membagi waktu
Teratur dalam hidup
Mempunyai mental dan jiwa yang tangguh
Mempunyai fisik yang kuat
Mendapat kepercayaan dari orang lain
Keyakinan diri sendiri
Yang didasarkan pada tujuan negara dan masyarakat yang terangkum dalam kata DEMOKRASI PANCASILA, yaitu pengakuan dan penghargaan terhadap kehormatan dan hak setiap individu.

Disiplin bukan merupakan hukuman, ikatan yang mengekang atau paksaan yang harus dituruti. Disiplin harus diartikan sebagai sesuatu yang positif yang timbul dan tumbuh dari penentuan pada diri pribadi secara sadar. 
Dalam mengikuti gerak disiplin ini kita harus juga melihat situasi, kondisi, toleransi, pendapat dan jangkauan serta lingkungan yang sedang kita hadapi. Jadi sebagai siswa (anggota Paskibra) yang berdisiplin harus juga tahu dimana dia menerapkan disiplin.
Segala yang disebuta disiplin pada dasarnya sikap seorang pemimpin atau seseorang yang mempunyai jiwa pemimpin, yaitu bagaimana ia mengikuti atau mengerjakan sesuatu dengan disiplin.

FAKTOR PENDORONG    
Ada dua faktor pendorong dari kedisiplinan, yaitu :
Dorongan dari dalam
Pengalaman, kesadaran dan kemauan untuk berdisplin.
Dorongan dri luar
Perintah, larangan, pengawas, pujian, ancaman, dan ganjaran serta laian-lain untuk berdisiplin.

KEPRIBADIAN SEBAGAI  WADAH DISIPLIN
       Kepribadian adalah pola tingkah laku yang tetap diperlihatkan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya.
       Kepribadian yang mantap harus membentuk pola kedisiplinan yang akan memberikan  pengaruh yang besar terhadap manusia yang disesuaikan dengan kebudayaan atau kultur Indonesia.

BERBAGAI KONSEP DAN PRINSIP DISIPLIN
Suatu disiplin yang efektif harus didasarkan pada pengarahan diri secara maksimal. Oleh karena itu, diperlukan inisiatif dan tanggung jawab yang besar untuk menjalankan disiplin.
Disiplin yang efektif didasarkan pada kebebasan, keadaan dan persamaan kesempatan. Oleh karena itu, suatu disiplin akan dapat dihayati dan tertanam dalam diri bila mereka diberi kesempatan untuk mengalami kesalahan.
Disiplin yang efektif akan membantu pemuda untuk mengenal diri lebih baik sebagai individu yang unik dan mandiri. Kesamaan akan menjadikan sesuatu menjadi lebih mudah tetapi sangat bertentangan dengan Demokrasi Pancasila.
Disiplin yang efektif akan membangun konsep diri sebagai pemuda yakni sebagai individu yang bermartabat dan perlu dihormati. Sehingga seorang pemimpin yang ingin menanamkan disiplin pada seseorang harus memulainya dengan kesan yang konstruktif atas hasil dan perilaku yang diperlihatkan.
Disiplin yang efektif akan meningkatkan kesiapan individu untuk pengarahan diri.
Disiplin yang efektif ditujukan pada pemuda yang berkemampuan untuk melaksanakan sesuatu tanpa paksaan.
Disiplinyang efektif pada dasarnya menetap agar orang tidak perlu melakukan penyesuaian terhadap perubahan disiplin.
Disiplin yang efektif jarang menggunakan hukuman sebagai cara untuk menakut-nakuti.
Disiplin yang efektif tidak menggunakan kutukan sebagai tuduahn atau penyesalan.

DISIPLIN PRIBADI, SOSIAL DAN NASIONAL
       Disiplin mengarahkan seseorang pada keterikatan pada pribadi, masyarakat, dan negara yang terdapat dalam Demokrasi Pancasila yaitu keserasian antara kepentingan pribadi dengan kepentingan diluar kita, kepentingan masyarakat dan negara.
      Disiplin berpangkal pada tingkat kemampuan dan keamuan mengendalikan diri dalam mengamalkan nilai, ketentuan, peraturan dan perundangan yang berlaku di masyarakat dan negaranya.
      Displin pribadi adalah pengarahan diri ke setiap tujuan yang ditumbuhkan melalui peningkatan kemampuan dan kemauan mengendalikan diri melalui pelaksanaan yang menjadi tujuan dan kewajiban pribadi pada diri sendiri.
      Disiplin sosial merupakan perwujudan dari adanya disiplin pribadi yang berkembang melalui kewajiban pribadi dalam
Individu
Karakteristik : sikap, tingkah laku dan kepribadian.
Disiplin Nasional adalah kemampuan dan kemauan mengendalikan diri untuk memenuhi semua ketentuan yang telah ditentukan negara.
Selain disiplin tersebut diatas adapula displin lainnya yaitu :
Disiplin Ilmu, mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan sebagai ilmuwan.
Disiplin tugas, mematuhi  semua ketentuan  yang telah ditentukan oleh atasan atau kepala sekolah.
Tujuan yang hendak dicapai dengan mematuhi disiplin pribadi, sosial dan nasional adalah untuk mencapai sesuatu yang diharapkan oleh setiap individu.
Program yang telah ditentukan dengan mematuhi disiplin tugas dan disiplin nasional maka tujuan yang hendak dicapai itu akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Instruksi =  Perintah dari atasan yang tidak boleh ditunda dan  harus segera dilaksanakan.
Pribadi    =   Perintah yang datang dari hati nurani dengan suatu kerelaan untuk melakukan disiplin.

PELAKSANAAN
      Hanya ada satu cara untuk menjadikan seseorang berdisiplin yaitu dengan menjadikan “KEBIASAAN”, kebiasaan itu terbentuk oleh latihan. Jadi percuma bila kita mau disiplin tanpa pernah latihan.
     Dengan kata lain kita bisa berdisplin karena kita telah biasa, dan kebiasaan ini dibentuk dari latihan.
Contoh disiplin :
Menepati waktu yang telah ditetapkan
Meminta maaf bila datang terlambat
Mengerjakan tugas yang diberikan
Menyadari kesalahan dalam tugas
Semangat mengikuti latihan
Berani mengemukakan pendapat
Tunggu perintah
Bayar iuran tepat waktu

Ingat !!!TUGASMU TEGAKAN DISPLIN
DISIPLIN ADALAH NAFASKU
DISIPLIN ITU KEBIASAAN ATAU PAKSA

TATA UPACARA BENDERA I
ARTI
Tata= Mengatur, menata, menyusun.
Upa= Rangkaian
Cara= Tindakan, Gerakan
Tata Upacara Bendera adalah
Merangkaikan suatu tindakan atau pergerakan dengan susunan secara baik dan benar.
Tindakan atau gerakan yang dirangkaikan serta ditata denga tertib dan disiplin.

SEJARAH
Sejarah jaman nenek moyang, bangsa Indonesia sudah melaksanakan upacara.Contoh :  - Upacara selamatan kelahiran
Upacara selamatan pemberian nama
Upacara selamatan panen.

DASAR HUKUM
Pancasila
UUD 1945
UU No. 2 tahun 1989
Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Inpres No. 14 tahun 1981 (1 Desember 1981)
Tentang Urutan Upacara Bendera

TUJUAN
Menambah kedisiplinan.
Ketertiban dan Kehidmatan.
Mencerminkan rasa kebersamaan dan tanggung jawab.
Mencerminkan rasa solidaritaisme cinta tanah air.
Kesegeran jasmani dan rohani
Keterampilan gerak dan keterampilan memimpin serta siap untuk dipimpin.
Memupuk rasa tanggung jawab perorangan dan kelompok.

PEJABAT UPACARA
Pembina Upacara
Pemimpin Upacara
Pengatur Upacara
Pembawa Upacara

PETUGAS UPACARA
Pembawa Naskah Pancasila
Regu pengibar/ penurun bendera
Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945
Pembaca doa
Pemimpin lagu/ Dirigen
Kelompok pembawa lagu
Pemimpin kelompok kelas/ regu
Cadangan tiap perangkat

KELENGKAPAN UPACARA
Bendera Merah Putih
(Ukuran perbandingan 2 : 3
(Ukuran terbesar adalah 2 meter x 3 meter
(Ukuran terkecil adalah 1 meter x 1,5 meter
(Ukuran yang ideal untuk sekolah tingkat SMA       m x     m
Tiang Bendera
(Serendah-rendahnya 5 meter
(Setinggi-tingginya 17 meter
(Perbandingan bendera dengan tiang 1 : 7
(Ukuran yang ideal untuk sekolah tingkat  SMA  7-8 meter
Tali Bendera
(Diusahakan tali yang dipergunakan adalah tali layar (tali kalimetal) dan bukan tali plastik
(Tali harus berwarna putih
Naskah-naskah
(Intinya naskah harus terlihat selalu bersih
( Naskah Pancasila  ( Naskah doa
( Naskah Pembukaan UUD 1945  ( Naskah acara

SUSUNAN BARISAN UPACARA
Bentuk Barisan Satu Garis
Suatu bentuk barisan disusun dalam satu garis dan menghadap ke pusat upacara, dengan formasi :
(   Shaf Bershaf
(   Banjar Bershaf
Bentuk Barisan “U”/ Angkara
Suatu barisan yang disusun dalam bentuk huruf “U” atau Angkara dan menghadap ke pusat upacara, dengan formasi :
(   Shaf Bershaf
(   Banjar Bershaf
3. Bentuk Barisan “L”
Suatu barisan yang disusun dalam bentuk huruf “L” dan menghadap ke pusat upacara, dengan formasi :
(   Shaf Bershaf
(   Banjar Bershaf
Catatan :
Susunan Barisan Upacara diatas adalah suatu bentuk yang ideal, tetapi hal tesebut dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi lapangan upacara yang tersedia.

UPACARA DALAM RUANGAN
Upacara yang dilakukan dalam ruangan tidak melaksanakan Upacara Bendera, karena Sang Merah Putih sudah hadir sebagai bendera ruangan.
Bendera ruangan adalah
Bendera yang dipasang pada tongkat bendera, terpancang pada standart bendera dan terletak disebelah kanan depan ruangan  
Bendera yang dilekatkan terbentang horizontal di tengah-tengah dinding depan ruangan.
Bila ada bendera kedua, kita tidak perlu melakukan penghormatan, cukup dengan aba-aba “ Sang Merah Putih maju ke tempat yang telah ditentukan”.

SUSUNAN ACARA UPACARA

PERSIAPAN
(Mempersiapkan perlengkapan upacara.
(Mempersiapkan alat-alat perlengkapan upacara.
(Anggota kelas menempati tempat masing-masing.

PENDAHULUAN
Pemimpin kelas menyiapkan pasukannya.
Pemimpin Upacara memasuki lapangan Upacara.
Penghormatan kepada Pemimpin Upacara.
Laporan Pemimpin kelas kepada Pemimpin Upacara.
Kemudian Pemimpin Upacara mengambil alih pimpinan, peserta upacara diistirahatkan (bersamaan dengan itu tura menjemput Pembina).

ACARA POKOK
Pembina Upacara memasuki lapangan upacara
Didampingi oleh tura, saat Tura kembali ke tempat semula, pembina/ pembawa naskah Pancasila menempati tempat (  2  langkah disebelah kiri belakang Pembina Upacara.
Penghormatan umum
Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara.
Pengibaran Sang Merah Putih
Mengheningkan Cipta.
Pembacaan teks Pembukaan UUD 1945
Pembacaan Teks Pancasila
Amanat Pembina Upacara
Menyanyikan Lagu Nasional
Pembacaan Doa
Laporan Pemimpin Upacara
Penghormatan Umum
Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara.

ACARA PENUTUP
Penghormatan kepada Pemimpin Upacara.
Pemimpin Upacara kembali ke tempat semula.

ACARA TAMBAHAN
Pengumuman- pengumuman ; Acara Sertijab, penyerahan piala, dsb.
Peserta Upacara dapat dibubarkan
Dilakukan oleh Pemimpin kelas, pemimpin kelas adalah petugas upacara yang mengawali dan mengakhiri jalannya upacara.

Keterangan :Pembacaan Teks Pancasila dan Teks Pembukaan UUD 1945 dapat dibalikkan posisinya pada Upacara Kesaktian Pancasila.
SUSUNAN ACARA UPACARA

PENURUNAN BENDERA
Pada dasarnya hampir sama dengan Upacara Pengibaran Bendera, hanya ada beberapa perbedaan yaitu:
(Setelah laporan pemimpin upacara, tidak dilanjutkan penurunan bendera, tetapi langsung ke langkah selanjutnya yaitu pembacaan teks pembukaan UUD 1945.
(Penurunan Bendera dilaksanakan setelah Pembacaan doa, kemudian dilanjutkan pada laporan Pemimpin Upacara.

BACA BUKU ACUAN POKOK III
(Juklak TUB 1995
(Juklak TUB dan Pelatihan Paskibraka 1993
(Bendera dan TUB Kak Idik Sulaeman
(TUB dan Tata krama terhadap Sang Merah Putih Idik Sulaeman dan Dharminto S.

LAGU DIKLATSAR 8

KAPENOL (NAMA ANGKATAN 2009)

Cinta itu seperti kapenol kapenol
Hinggap dimana saja dan batuk apa saja
Obat batuk Dantusil pastilah berhasil
Telesonik asyiek

AROMUJA

Aromuja kai hae, maybon tama yarine,
Yarine woroy woroy tonina tonina ninama
Batajau aro mo poroja , bayo risa pudarasa
Aromoja kai hae maybon tama yarine,
Yarine woroy woroy tonina tonina ninama

PUSDIKLATSAR

Dipusdikltsar, hatiku bergetar, Dipusdiklatsar semangat terbakar
Disana kuditempa, menjadi seorang paskibra,
Paskibra kodya bandung selalu gembira
Dipudiklatsar, hatiku bergetar, Dipusdiklatsar, semangat terbakar
Disanalah paskibra, bulat tekad satu bakti, Pusdiklatsar ini, saksi janji kami

PARA PASKIBRA I

Para Paskibra pelajar teladan,  Menempuh masa dan derita
Musuh kan gentar lari tunggang langgang, Takut sikap dan melati putih
Buanglah nafasmu tariklah yang dalam, Kobarkan semangat didadamu
Pasukan Kibar Bendera, Raja segala lapangan
Biar lelah … 7x Pas..ki..bra, Pasukan Kibar Bendera
Siap dimana ditempatkan

PARA PASKIBRA II

Kami para Paskibra, Memiliki tiga angkatan
Bimada, Rakanta, dan Rimata, Itulah para Paskibra
Bimanda Pusdiklatsar, Rakanta Situ Lembang
Rimata Pelatih Muda, Tiga – tiga para Paskibra
Kami merasa bangga, Menjadi calon Paskibra
Bimada itu namanya, Cita-citanya Paskibra
Kami merasa bangga, Sudah menjadi Paskibra
Bimada lepas lencana, Cita- citanya Pelatih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar